ENTEROKOLITIS NEKROTIKANS: APAKAH DAPAT TERJADI DAN DICEGAH PADA BAYI LAHIR LATE PRETERM?
Bayi Amir lahir melalui operasi caesar pada usia kehamilan 32 minggu dari seorang ibu penderita diabetes gestasional tipe 2, berusia 32 tahun yang menjalani kontrol diet dan Metformin serta HgA1C 8,6. Ibu tersebut tidak menerima steroid prenatal karena dokter kandungan memutuskan bahwa steroid dapat memperburuk kondisi diabetes yang sudah tidak terkontrol dengan baik.
4/15/20252 min read
Bayi Amir lahir melalui operasi caesar pada usia kehamilan 32 minggu dari seorang ibu penderita diabetes gestasional tipe 2, berusia 32 tahun yang menjalani kontrol diet dan Metformin serta HgA1C 8,6. Ibu tersebut tidak menerima steroid prenatal karena dokter kandungan memutuskan bahwa steroid dapat memperburuk kondisi diabetes yang sudah tidak terkontrol dengan baik. Amir langsung dirawat di NICU, diintubasi, dan diberikan surfaktan untuk RDS sedang dan sekarang dalam dukungan CPAP. Ia diberi makan melalui selang makanan, ASI ibunya ditambah dengan susu formula prematur 24 kalori. Karena kesulitan dalam mempertahankan akses IV, jadwal makannya dipercepat dengan cepat menjadi pemberian makan penuh pada hari ke-5 kehidupannya. Amir relatif dalam kondisi yang baik dengan distensi abdomen yang kadang-kadang terjadi yang disebabkan oleh penyedia layanan kesehatan melalui CPAP. Pada hari ke-10 kehidupannya, Amir mengalami banyak episode apnea yang diikuti oleh bradikardia dan desaturasi, dan mulai mengalami muntah berwarna kecoklatan. Perutnya sangat kembung dan terdapat bercak-bercak kemerahan di dinding perut. Setelah melakukan intubasi dan meminta rontgen, langkah selanjutnya adalah:
Konsultasikan dengan dokter bedah untuk penanganan lebih lanjut
Hentikan pemberian makanan, masukkan kateter (Replogo) untuk penyedotan intermiten, dan mulai pemberian IV dan antibiotik setelah pemeriksaan septik (kultur darah dan urin).
Permintaan serangkaian gas darah untuk mengukur efektivitas ventilasi
Mulai pemberian kafein untuk mengurangi episode apnea
Permintaan EEG stat untuk menyingkirkan kejang dan USG kepala untuk kemungkinan pendarahan otak.
Saran materi bacaan:
Ginglen JG, Butki N. Necrotizing Enterocolitis. [Updated 2023 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513357/.
Alison Chu, Joseph R. Hageman, Michael S. Caplan; Necrotizing Enterocolitis: Predictive Markers and Preventive Strategies. Neoreviews March 2013; 14 (3): e113–e120. https://doi.org/10.1542/neo.14-3-e113.
Alecia M. Thompson-Branch, Tomas Havranek; Influences of Feeding on Necrotizing Enterocolitis. Neoreviews November 2018; 19 (11): e664–e674. https://doi.org/10.1542/neo.19-11-e664
Chandran S, Anand AJ, Rajadurai VS, Seyed ES, Khoo PC, Chua MC. Evidence-Based Practices Reduce Necrotizing Enterocolitis and Improve Nutrition Outcomes in Very Low-Birth-Weight Infants. JPEN J Parenter Enteral Nutr. 2021 Sep;45(7):1408-1416. doi: 10.1002/jpen.2058. Epub 2020 Dec 31. PMID: 33296087.
Selesai mengerjakan kajian kasus, lanjutkan ke pengerjaan pre-tes, klik:
Untuk lanjut mengikuti pembelajaran coaching simak materi pembelajaran dengan mengunduh video, klik
Selesai mengikuti materi video, lanjut ke pos-tes, klik
Sinkronisasi SKP:
Dilakukan sesuai jadwal webinar, selama tiga hari berturut-turut sesuai ketentuan yang berlaku, , dengan masuk pada link berikut ini:
https://satusehat.kemkes.go.id/sdmk/sso-lms
Melengkapi video, silakan dapatkan media tulis sesuai yang disampaikan dalam video, klik: